Jadi Motivator Bersama Ahok, Maruarar Sirait Ajak Pemuda Jadi Pelaku Sejarah

Maruarar Sirait

topmetro.news – Tokoh nasional Maruarar Sirait mengajak para anak muda untuk menjadikan hidup masing-masing menjadi catatan sejarah yang menginspirasi orang lain. Hal itu disampaikannya di depan ribuan pelajar dan pemuda Gereja Kristen Indonesia (GKI) yang berkumpul di Aula BPK Penabur Harapan Indah, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Saat itu, Maruarar bersama tokoh nasional lainnya, Basuki Tjahaja Purnama yang juga dikenal sebagai Ahok atau BTP, tampil sebagai penceramah di gedung tersebut. Acara itu sendiri adalah adalah dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 10 November, dengan tema dialog: Pahlawan Tanpa Topeng.

BACA | Usul Maruarar Sirait Soal Tempat Ibadah di DPR, Dapat Tanggapan Beragam

Sejarah dan Pemimpin

Dalam motivasinya, Maruarar, yang dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo ini mengajak para pemuda dan pelajar untuk mengingat pesan Presiden Soekarno. “Kata Bung Karno, jangan sekali-kali melupakan sejarah,” kutip Ara, demikian ia disapa, disambut tepuk tangan hadirin.

Namun, sambung Maruarar, adalah ada hal penting juga selain tak melupakan sejarah. Sebab anak-anak muda seharusnya tak sekedar membaca sejarah.

“Membaca dan mempelajari sejarah itu penting. Namun lebih penting juga adalah membuat sejarah. Kita tak boleh sekedar membaca sejarah orang-orang besar. Tapi bagaimana kisah hidup kalian juga akan dibaca dalam sejarah,” ungkap Maruarar.

Maruarar pun mengajak anak-anak muda itu untuk menjadi pemimpin. Dengan penuh motivasi, ia menginspirasi anak-anak muda itu.

“Kalau Bung Karno mengatakan beri 10 pemuda maka akan kuguncang dunia, maka saya katakan, di antara dua pemuda itu ada di antara kalian,” kata Ara, yang mendapat sambutan tepuk tangan kembali.

Untuk menjadi pemimpin, Maruarar mengingatkan agar tak sekedar menjadi pengikut. Tentu saja, tantangan pemimpin akan jauh lebih besar dengan tanggung-jawab yang juga jauh lebih besar.

“Jangan kalah sama masalah,” tegas Ara.

BACA | Kabinet Indonesia Maju Diumumkan, Banyak yang Kecewa?

Pilihan dan Keputusan

Pelajar dan pemuda Gereja Kristen Indonesia (GKI) bersama Maruarar Sirait dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Aula BPK Penabur Harapan Indah, Jakarta | tribunnews.com

Sementara Ahok yang mendapat giliran bicara setelah Ara mengatakan, bahwa dalam hidup itu selalu menghadapi banyak pilihan-pilihan. Bahkan, dari mulai bangun pagi hingga tidur kembali harus menentukan banyak pilihan.

“Kita bahkan sering mendapat masukan kanan dan kiri. Tapi kita harus punya sikap atas pilihan tersebut. Berdasarkan pilihan kita sendiri yang matang,” tegas Ahok.

Namun ketika pilihan sudah ditentukan, Ahok menegaskan, maka tak boleh lagi ada sikap abu-abu. Bahkan ketika pilihan itu harus menimbulkan resiko besar. “Kita harus konsisten. Apalagi bila pilihan itu kita yakini sebagai hal benar. Jangan sampai kita mengorbankan kebenaran,” tegas Ahok.

Acara itu sendiri berlangsung dengan meriah. Kedatangan kedatangan dua tokoh nasional itu pun sepertinya sudah sangat dinantikan oleh para anak muda itu. Buktinya, ketika keduanya datang, massa langsung berkerumun.

Di antara mereka langsung mengambil telepon genggam untuk memvideokan kedatangan keduanya. Sementara yang lainnya berebut untuk salaman. Hingga saat tiba di atas panggung, sorak sorai masih mengiringi Maruarar Sirait dan Basuki Tjahaja Purnama.

sumber | tribunnews.com

Related posts

Leave a Comment